Kamis, 19 September 2013

Pengertian dan Jenis-Jenis Reduplikasi

     Ada beberapa pengertian reduplikasi atau kata ulang menurut para ahli pakar kebahasaan ,yaitu:
  1. Pengulangan kata adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar,baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soedjito,1995:109)
  2. Proses  pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Ramlan, 1985: 57)
  3. Proses pengulangan merupakan pristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. (Muslich,1996: 48)
  4. Proses reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik seluruh maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengelulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupkan bentuk dasar. (Solichi, 1996: 9)
Jadi, kata ulang ialah kata hasil pengulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. 

Kata yang terbentuk dari hasil proses pengulangan dikenal dengan nama kata ulang. Chaer (2006:286) membagi kata ulang berdasarkan hasil pengulangannya, yaitu:

1.      Kata ulang utuh atau murni

Kata ulang utuh atau murni merupakan kata ulang yang bagian perulangannya sama dengan kata dasar yang diulangnya. Dengan kata lain, kata ulang utuh atau murni terjadi apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan seutuhnya. Kata ulang utuh di bagi menjadi dua,yaitu:

a.     Kata yang diulang berupa kata dasar.
·         Jalan menjadi jalan-jalan;
·         Ciri menjadi ciri-ciri;
·         Muda menjadi muda-muda.

b.      Kata yang diulang berupa kata berimbuhan.
·         Perumahan menjadi perumahan-perumahan;
·         Perkebunan menjadi perkebunan-perkebunan;
·         Kebaikan menjadi kebaikan-kebaikan.

2.           Kata ulang berubah bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan kata ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Kata ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar, namun terjadi perubahan bunyi.

Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi vokal:
·         bolak-balik,;
·         gerak-gerik;
·         kelap-kelip;

Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi konsonan
·         sayur-mayur;
·         lauk-pauk;
·         ramah tamah.

3.      Kata ulang sebagian
Kata ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vokal suku kata pertama diganti dengan vokal e.
Contoh :
·         Laki menjadi lelaki,
·         Luhur menjadi leluhur,
·         Pohon manjadi pepohonan
·         Dan saji menjadi sesaji.

4.      Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan pemberian imbuhan. Chaer (2006:287) membagi kata ulang berimbuhan berdasarkan proses pembentukannya menjadi tiga, yaitu
(1) Sebuah kata dasar mula-mula di beri imbuhan kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan;
(2) Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang mula-mula diulang sehingga menjadi lari-lari kemudian diberi awalan ber- sehingga menjadi berlari-lari;
(3) sebuah kata diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber- sehingga menjadi bentuk bermeter-meter.  

5.      Kata Ulang sebagian
Kata ulang sebagaian adalah kata ulang yang di bentuk dari pengulangan sebagian daru bentuk dasar.
Contoh:
·         Berdesakan menjadi berdesak-desakan
·         Berjalan menjadi berrjalan-jalan
·         Menulis menjadi menulis-nulis
·         Tumbuhan menjadi tumbuh-tumbuhan

6.      Kata ulang semu
Kata ulang seemu adalah kata ualang yang menurut bentuknya  tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ualang sebab tidak ada dasar ulang.
Contoh :
·         Kupu-kupu
·         Kura-kura
·         Paru-paru
·         Gado-gado