- Apa saja syarat untuk menjadi seorang linguis?
- Apakah orang yang bisa berbahasa dua atau tiga bahasa disebut seorang linguis?
- Apakah drama, cerpen,dan novel termasuk dalam wacana estetik?
- Berilah lima contoh bentuk tunggal dan kompleks beserta penjelasannya.
- Apakaah ada keterkaitan dari bentuk kata tunggal,bebas,terikat,ultimat?jelaskan dan berikanlah contoh.
- Bagaimana cara kita menggunakan wacana fatis dalam kehidupan sehari-hari?
- Mengapa kita harus memperlajari bentuk terikat ,bebas , asal , ultimat?
- Bagaimana cara membedakan kata asal dan dasar?
- Berikan lima contoh kata ultimat .jelaskan.
- Apa keterkaitan unsur bertingkat dengan unsur asal?
G. Proses Morfologis II
Senin, 30 September 2013
Buatlah 10 pertanyaan tentang bentuk-bentuk lingual
Sabtu, 28 September 2013
Buatlah 10 pertanyaan tentang konsep morfologi.
- Bagaimana kaitan antra morfologi dan fonologi ? jelaskan dan berikan contoh!
- Mengapa kita harus mempelajari seluk beluk bentuk kata ?
- Bagaimana cara kita mengetahui bahwa suatu kata termasuk dalam morfologi , leksikologi, etimologi, maupun sintaksis ?jelaskan beserta contoh!
- Apakah ada kata dari leksikologi yang tidak dapat dimorfologikan ?
- "Burung kakak tua terbang kesana kemari",analisalah kalimat tersebut mana yang termasuk dalam morfologi, etimologi , dan leksikologi ?
- Bagaimana cara mengetahui sebuah morfem yang tergolong morfem zero atau bukan ?
- Coba jelaskan bagaimana fungsi gramatik dan semantik dalam perubahan bentuk kata/morfologi ?
- Apa perbedaan morfem, morf, dan alomorf dalam morfologi ?serta berikan contohnya!
- Sebutkan dan jelaskan proses-proses morfologis yang dapat dikatakan sebagai proses pembentukkan kata , beserta contoh!
- Wujud morfem adalah abstrak, jelaskan maksud dari pernyataan tersebut dan berikanlah penjelasan dengan contoh!
Kamis, 19 September 2013
Makna Reduplikasi
1. Banyak (intensitas kuantitatif)
Contoh :
- Anak-anak bermain di halaman.
- Kambing-kambing itu makan rumput di lapangan.
2. Kumpulan (kolektif) dapat di princi atas dua macam, yaitu;
a). Kumpulan yang sejenis
Contoh:
a). Kumpulan yang sejenis
Contoh:
- Dedaunan;
- Pepohonan;
- Reruntuhan.
b). Kumpulan yang terdiri atas berbagai jenis
Contoh:
Contoh:
- Sayur-mayur;
- Bunga-bungaan;
·
Daun-daunan.
3. Mengeraskan atau menyengatkan
Contoh:
- Mahal-mahal harga barang-barang di toko itu.
- Besar-besar dan manis-manis mangga di Probolinggo.
- Sukar-sukar soal ujian ini.
4. Sungguh-sungguh (intensitas kualitatif)
Contoh:
Contoh:
- Belajarlah rajin-rajin agar lulus ujian.
- Berlarilah cepat-cepat agar tidak terkejar olehnya.
5.Menyerupai atau mirip
Contoh:
Contoh:
- Ibu membelikan adik mobil-mobilan dan kapal-kapalan.
- Adik bermain kuda-kudaan.
6. Agak
Contoh:
Contoh:
- Pada waktu senja pegunungan di ufuk barat tampak biru kemerah-merahan.
- Warna bajunya kemerah-merahan.
7. Berulang-ulang (intensitas frekuentatif)
Contoh:
Contoh:
- Karena marah, dia memukul-mukul meja.
- Para suporter melambai-lambaikan bendera Sang Merah Putih.
8. Resiprokal
Contoh:
Contoh:
- Kedua anak itu tolong-menolong
- Kita wajib hormat-menghormati dan harga-menghargai hak-hak orang lain.
- Dalam perkelahian itu mereka berpukul-pukulan.
9. Menyatakan makna penegasan atau penekanan
Contoh
- Saya-saya saja yang disuruh membersihkan papan tulis.
- Kamu-kamu juga yang dapat hadiah.
10. Kata kerja berkonfiks ber-an seperti
berlarian, berdatangan, beterbangan, berguguran, menyatakan ‘makna pelaku perbuatan
yang banyak’. Kata kerja seperti itu menghandaki
pelaku yang banyak juga.
Contoh:
Contoh:
- Anak-anak itu berlarian.
- Tamu-tamunya sudah berdatangan.
11. Pengulangan kata benda seperti
orang-orang, guru-guru, siswa-siswa, masalah-masalah, menyatakan makna banyak.
Karena itu, kata ulang itu tidak boleh didahului oleh kata yang bermakna
jamak.Contoh:
Salah
|
Benar
|
Banyak
orang-orang
Para
guru-guru
Semua
siswa-siswa
Berbagai
masalah-masalah
Daftar
nama-nama
|
Banyak orang
Para guru
Semua siswa
Berbagai
masalah
Daftar nama
|
Ciri-Ciri Reduplikasi
1. Menimbulkan makna gramatikal
2. Terdiri lebih dari satu morfem
3. Selalu memiliki bentuk dasar ; dan
4.
Pengulangan pada umumnya tidak
mengubah golongan kata atau kelas kata. Apabila suatu kata ulang berkelas kata
benda, bentuk dasarnyapun berkelas kata benda. Apabila kata ulang itu berkelas
kata kerja, bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja.
Kata Ulang
|
Bentuk Dasar
|
Berlari-lari
(kata kerja)
Gedung-gedung
(kata benda)
Sayur-sayuran
(kata benda)
|
Berlari (kata
kerja)
Gedung (kata
benda)
Sayur (kata
benda)
|
5. Arti bentuk dasar kata ulang selalu
berhubungan dengan arti kata ulangnya. Ciri ini sebanarnya untuk menjawab
persoalan bentuk kata yang secara fonemis berulang, tetapi bukan merupakan hasil proses pengulanagn.
Contoh:
· Bentuk undang bukan
merupakan bentuk dasar dari kata undang-undang.
Undang merupakan kata
kerja, sedangkan undang-undang merupakan kata benda. Kedua kata itu
termasuk dalam kelas kata yang berbeda sehingga tidak bisa dikatakan bahwa
undang-undang adalah hasil reduplikasi dari undang (lihat ciri nomor 4). Selain
itu,undang dan undang-undang memiliki makna yang tidak berhubungan.
Pengertian dan Jenis-Jenis Reduplikasi
Ada beberapa
pengertian reduplikasi atau kata ulang menurut para ahli pakar kebahasaan
,yaitu:
- Pengulangan kata adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar,baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soedjito,1995:109)
- Proses pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Ramlan, 1985: 57)
- Proses pengulangan merupakan pristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. (Muslich,1996: 48)
- Proses reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik seluruh maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengelulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupkan bentuk dasar. (Solichi, 1996: 9)
Jadi, kata ulang ialah kata
hasil pengulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan
variasi fonem maupun tidak.
Kata yang terbentuk dari hasil proses pengulangan dikenal
dengan nama kata ulang. Chaer (2006:286) membagi kata ulang berdasarkan hasil
pengulangannya, yaitu:
1.
Kata ulang utuh atau murni
Kata ulang utuh atau murni merupakan kata ulang yang bagian
perulangannya sama dengan kata dasar yang diulangnya. Dengan kata lain, kata
ulang utuh atau murni terjadi apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan
seutuhnya. Kata ulang utuh
di bagi menjadi dua,yaitu:
a. Kata yang
diulang berupa kata dasar.
·
Jalan menjadi
jalan-jalan;
·
Ciri menjadi
ciri-ciri;
·
Muda menjadi
muda-muda.
b. Kata yang diulang berupa kata berimbuhan.
·
Perumahan
menjadi perumahan-perumahan;
·
Perkebunan
menjadi perkebunan-perkebunan;
·
Kebaikan menjadi
kebaikan-kebaikan.
2.
Kata ulang
berubah bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan kata
ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan bunyi, baik itu perubahan
bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Kata
ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar,
namun terjadi perubahan bunyi.
Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi
vokal:
·
bolak-balik,;
·
gerak-gerik;
·
kelap-kelip;
Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi
konsonan
·
sayur-mayur;
·
lauk-pauk;
·
ramah tamah.
3.
Kata ulang sebagian
Kata ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan
atas suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vokal
suku kata pertama diganti dengan vokal e.
Contoh :
·
Laki menjadi lelaki,
·
Luhur menjadi leluhur,
·
Pohon manjadi pepohonan
·
Dan saji
menjadi sesaji.
4.
Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang
disertai dengan pemberian imbuhan. Chaer (2006:287) membagi kata ulang
berimbuhan berdasarkan proses pembentukannya menjadi tiga, yaitu
(1) Sebuah kata dasar mula-mula di beri imbuhan kemudian
baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan;
(2) Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi
imbuhan, misalnya kata lari yang mula-mula diulang sehingga menjadi lari-lari
kemudian diberi awalan ber- sehingga menjadi berlari-lari;
(3) sebuah kata diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya
kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber- sehingga
menjadi bentuk bermeter-meter.
5.
Kata Ulang sebagian
Kata ulang sebagaian adalah kata ulang yang
di bentuk dari pengulangan sebagian daru bentuk dasar.
Contoh:
·
Berdesakan
menjadi berdesak-desakan
·
Berjalan
menjadi berrjalan-jalan
·
Menulis menjadi
menulis-nulis
·
Tumbuhan
menjadi tumbuh-tumbuhan
6.
Kata ulang semu
Kata ulang seemu adalah kata ualang
yang menurut bentuknya tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan kata
ualang sebab tidak ada dasar ulang.
Contoh :
·
Kupu-kupu
·
Kura-kura
·
Paru-paru
·
Gado-gado
Langganan:
Postingan (Atom)